Kamis, 07 Juni 2012

Sungguh tak semudah itu

sungguh tak semudah itu aku melarangnya, "jangan main terus" lalu dia menurut. jangan teriak-teriak lalu dia diam. jangan nangis terus lalu dia berhenti. sungguh tak semudah itu. seperti melempar bola kasti ke dinding, semakin keras aku padanya , semakin keras pula balasan yang kuterima. hingga saat aku keluarkan baju-baju di laci lemarinya, tak nampak ada ketakutan di matanya. saat abinya berkata agar ia menurut dan sayang padaku, dia sudah pintar menjawab seharusnya ummi yang sayang padaku. sungguh aku terenyuh dengan apa yang dikatakannya. rintik hujan diluar menderas. usai mandi dia pergi tanpa pamit. disaat aku ingin mengurung diri di kamar untuk sejenak beristirahat pasca pertengkaran dengannya, justru terbit perasaan bersalah yang begitu besar. kusuruh si mbak mencari ke rumah tetangga, tempat ia biasa bermain. tak ketemu juga. hingga kuputuskan untuk ikut mencarinya sebelum terjadi sesuatu yang tak diinginkan. bertanya pada tetangga yang sedang membersihkan mobil, mengintip beberapa gerbang rumah tengga, barangkali ada sandal anakku disana. hingga akhirnya aku menemukannya di rumah tetangga yang anaknya baru berulang tahun kemarin. kudapati ia sedang makan sebungkus snack permebrian tuan rumah dengan lahapnya. segera aku menjemputnya. ini dari kikan mi, katanya dengan terus mengunyah. aku tahu, dia lapar. kupayungi dia agar hujan tak membasahi kepalanya. ya allah, sungguh tak semudah itu untuk mendidik anak. dulu kami sangat mengharapkan kehadirannya, namun betapa sering kami memarahinya hanya karena keslahan-kesalahan yang belum ia mengerti. sungguh ya allah, aku telah melukai hatinya. ya allah, ampuni aku atas segala dosaku dalam mendidik anakku. afifah, maafku ummi. ummi sayang sama afifah. Dan ternyata, dasar mendidik anak itu adalah bagaimana mengubah diri kita sendiri untuk menjadi lebih baik. Karena kita tidak bisa mendidik mereka sebelum kita terlebih dahulu belajar, sebelum kita terlebih dahulu berusaha berubah, dan sebelum kita terlebih dahulu melaksanakannya. Dan hal lain yang tak kalah penting dalam ilmu parenting adalah, tidak ada hal yang sepele disini. Setiap tahapan umur, setiap proses, dan setiap perkembangan itu penting. Dan karena manusia itu unik, maka diperlukan pengetahuan yang tepat, agar kita bisa memaklumi bahwa anak-anak adalah individu yang tak harus sama. (http://yuniezalabella.multiply.com) “Jangan lupa, orangtua adalah role-model, dan anak akan belajar untuk menerapkan sikap-sikap tersebut dengan lingkungan sosialnya,” (ratih ibrahim, tabloid nova) ya allah, sungguh tanpa daya dan kekuatan darimu, kami akan tersesat dan tergelincir dalam mendidik anak-anak kami. ya allah, karuniai kami kesabaran dan hikmah dalam mendidik anak-anak yang telah engkau anugerahkan kepaada kami. amin.