Rabu, 28 Agustus 2013

Hikmah Sholat

Dalam banyak kajian, para ustadz sering menyebutkan tentang hadits Rasulullah saw yang menyebutkan : "Amalan manusia yang pertama kali dihisab (diperhitungkan) oleh Allah pada hari kiamat nanti adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya dan jika rusak shalatnya. Maka rusaklah semua amalanya”. (HR. Thabrani).

Selama ini aku tak mengerti apa maksud hadits Rasulullah ini. Namun, kemaren, saat membaca buku berjudul Al Islam yang ditulis oleh Said Hawwa, saya seperti mendapatkan sebuah pencerahan. Meski saya malu menulisnya karena sholat saya masih sangat jauh dari khusu’ dan sempurna karena sering menunda-nunda, terburu-buru, dan sholat sekenanya paling tidak, saya ingin berbagi tentang “pencerahan” yang saya dapatkan itu.

Sebelum melaksanakan sholat, ada syarat-syarat sahnya sholat yang harus dipenuhi, yang jika salah satunya ditinggalkan maka tidak sah lah sholat yang kita dirikan. Syarat-syarat sah sholat seperti yang saya tahu adalah sebagai berikut :
1.       Suci badan pakaian, dan tempat dari hadats dan najis.
2.      Menutup Aurat.
3.      Masuknya waktu.
4.      Menghadap kiblat.
Ini artinya :
1.       Orang yang baik sholatnya maka baik pula dalam menjaga kersihan dan kesucian diri, pakaian, dan lingkungan.
2.      Orang yang baik sholatnya juga taat dalam menutup aurat. Jika di hadapan Allah saja dia menutup auratnya, apalagi di hadapan manusia lain yang bukan muhrimnya dan memang wajib menutupnya.
3.      Orang yang baik sholatnya adalah orang yang disiplin. Dia akan melaksanakan sholat tepat pada waktunya dan senantiasa menjaga waktu-waktu sholatnya. Sedetikpun dia tak akan melaksanakan sholat jika belum masuk waktunya. Dia juga akan segera melaksanakan sholat tanpa menunda-nunda waktunya.
4.      Orang yang baik sholatnya adalah orang yang taat, karena dimanapun dia berada, dia akan selalu menghadap kiblat saat melaksanakan sholat, kecuali jika sholat di atas kendaraan. Dia akan mencari tahu terlebih dahulu arah kiblat di suatu lokasi sebelum dia melaksanakan sholat.

Itu baru ditilik dari syarat-syarat sahnya sholat. Coba kita lihat dri segi yang lainnya.

Seperti kita ketahui, bahwa sholat adalah suatu bentuk ibadah yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Diantara takbiratul ihram itu terdiri dari bacaan Al Qur’an, dzikir dan doa. Bacaan Al Qur’an, dzikir, dan doa adalah inti dari ibadah. Jadi sholat adalah sesuatu yang merangkum inti dari ibadah. Seseorang yang baik sholatnya, makan akan baik pula bacaan Al Qur’an, dzikir, dan doanya. Paling tidak orang tersebut selalu berusaha untuk memperbaiki bacaan Al Quran, dzikir, dan doanya. Dia akan selalu berusaha membaca, menghafalkan, mengerti, memahami, dan meresapi setiap bacaan yang dia ucapkan dalam sholat. Juga dalam hal gerakan. Dia begitu tuma’ninah. Setiap gerakan dalam sholat dilakukannya satu per satu sesuai dengan apa yang dia tahu dari sholat Rasulullah, Jika pun belum sempurna, dia akn selalu berusaha menyempurnakannya terus-menerus.

Subahanallah, begitu banyak hikmah yang terkandung dalam sholat. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang senantiasa mendirikan sholat. Amin.

Semoga bermanfaat.