Dalam banyak
kajian, para ustadz sering menyebutkan tentang hadits Rasulullah saw yang
menyebutkan : "Amalan manusia yang pertama kali dihisab (diperhitungkan)
oleh Allah pada hari kiamat nanti adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka
baiklah seluruh amalnya dan jika rusak shalatnya. Maka rusaklah semua
amalanya”. (HR. Thabrani).
Selama ini aku
tak mengerti apa maksud hadits Rasulullah ini. Namun, kemaren, saat membaca
buku berjudul Al Islam yang ditulis oleh Said Hawwa, saya seperti mendapatkan
sebuah pencerahan. Meski saya malu menulisnya karena sholat saya masih sangat
jauh dari khusu’ dan sempurna karena sering menunda-nunda, terburu-buru, dan
sholat sekenanya paling tidak, saya ingin berbagi tentang “pencerahan” yang
saya dapatkan itu.
Sebelum
melaksanakan sholat, ada syarat-syarat sahnya sholat yang harus dipenuhi, yang
jika salah satunya ditinggalkan maka tidak sah lah sholat yang kita dirikan. Syarat-syarat
sah sholat seperti yang saya tahu adalah sebagai berikut :
1.
Suci badan pakaian, dan tempat dari hadats dan
najis.
2.
Menutup Aurat.
3.
Masuknya waktu.
4.
Menghadap kiblat.
Ini artinya :
1.
Orang yang baik sholatnya maka baik pula dalam
menjaga kersihan dan kesucian diri, pakaian, dan lingkungan.
2.
Orang yang baik sholatnya juga taat dalam menutup
aurat. Jika di hadapan Allah saja dia menutup auratnya, apalagi di hadapan
manusia lain yang bukan muhrimnya dan memang wajib menutupnya.
3.
Orang yang baik sholatnya adalah orang yang
disiplin. Dia akan melaksanakan sholat tepat pada waktunya dan senantiasa
menjaga waktu-waktu sholatnya. Sedetikpun dia tak akan melaksanakan sholat jika
belum masuk waktunya. Dia juga akan segera melaksanakan sholat tanpa
menunda-nunda waktunya.
4.
Orang yang baik sholatnya adalah orang yang taat,
karena dimanapun dia berada, dia akan selalu menghadap kiblat saat melaksanakan
sholat, kecuali jika sholat di atas kendaraan. Dia akan mencari tahu terlebih
dahulu arah kiblat di suatu lokasi sebelum dia melaksanakan sholat.
Itu baru ditilik
dari syarat-syarat sahnya sholat. Coba kita lihat dri segi yang lainnya.
Seperti kita
ketahui, bahwa sholat adalah suatu bentuk ibadah yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam. Diantara
takbiratul ihram itu terdiri dari bacaan Al Qur’an, dzikir dan doa. Bacaan Al
Qur’an, dzikir, dan doa adalah inti dari ibadah. Jadi sholat adalah sesuatu
yang merangkum inti dari ibadah. Seseorang yang baik sholatnya, makan akan baik
pula bacaan Al Qur’an, dzikir, dan doanya. Paling tidak orang tersebut selalu
berusaha untuk memperbaiki bacaan Al Quran, dzikir, dan doanya. Dia akan selalu
berusaha membaca, menghafalkan, mengerti, memahami, dan meresapi setiap bacaan
yang dia ucapkan dalam sholat. Juga dalam hal gerakan. Dia begitu tuma’ninah.
Setiap gerakan dalam sholat dilakukannya satu per satu sesuai dengan apa yang
dia tahu dari sholat Rasulullah, Jika pun belum sempurna, dia akn selalu
berusaha menyempurnakannya terus-menerus.
Subahanallah, begitu banyak hikmah yang terkandung
dalam sholat. Semoga Allah menjadikan kita sebagai orang-orang yang senantiasa
mendirikan sholat. Amin.
Semoga bermanfaat.