Jumat, 27 Februari 2009

Trik Nyaman Berjilbab


JAKARTA-- Wanita muslimah tak terlepas dari hijab atau jilbab untuk menutup aurat. Indonesia adalah negara tropis sehingga terkadang penggunanya merasa tak nyaman. Untuk itu Anda perlu mengetahui trik memakai jilbab yang tepat sekaligus nyaman setiap saat.
Bahan jilbab yang ringan, nyaman serta bentuk praktis dapat menjadi pilihan tepat bagi wanita muslimah di Indonesia. Jika hendak menggunakan jilbab langsung atau bergo, gunakan yang sesuai dengan bentuk wajah. Jangan lupa untuk memilih bentuk yang sesuai dengan acara yang hendak dihadiri.

Untuk keindahan, Anda bisa memilih busana serta jilbab dengan warna yang senada. Selain memperhatikan warna model dan bahannya, juga sebaiknya memperhatikan aksesoris yang tidak terlalu berlebihan untuk memberi kesan elegan dan cantik.

Agar jilbab yang Anda gunakan tidak sepanjang acara. pastikan memakai ciput, bando atau bandana sebagai bagian dalam sebelum menggunakan jilbab. Anda bisa menggunakan ciput, bando,atau bandana agar rambut tidak mudah keluar dan rambut pun rapi tersembunyi. Keuntungan lain, jilbab akan lebih mudah diatur.

Namun perhatikan juga bahan dari bagian dalam jilbab Anda. Terkadang jilbab atau bergo yang digunakan tidak cukup tebal sehingga dalaman jilbab cukup membayang. Untuk menyiasati pilih warna yang serasi dengan jilbab luar atau pilih warna hitam, putih atau warna kulit yang akan cocok dipadu-padan dengan jilbab aneka warna.

Agar terlihat lebih menarik dan manis gunakan aksesoris jilbab seperti bros atau lainnya agar terlihat lebih cantik. Namun hindari model jilbab yang rumit dan banyak aksesoris untuk pemakaian sehari-hari. Agar aktivitas tidak terganggu dan mendukung gerak agar tetap leluasa. (cr1/ri)

Sumber :

Tentang Belajar

"Dinda, kanda disini malas belajar." 
"Kok malas? Jangan malas dunk Kanda...Masa' udah jauh-jauh ninggalin anak-istri malas belajar? Dinda di sini juga belajar." "Belajar apa? Dinda kan ga' kuliah, cuman kerja." 
"Ya belajar jadi ummi. Jangan kalah sama Afifah dunk sayang." 
Usianya anakku baru tiga bulan, tapi sudah nampak perubahan-perubahan yang signifikan. Sungguh menggemaskan putri kami yang pertama ini. Dari bayi merah yang tak bisa apa-apa, kini sudah terlihat perkembangannya yang cukup menggembirakan. Dari tidak bisa melihat, bisa melihat dari jauh, tertawa dan menjawab dengan "baby language-nya", bahkan kini sudah pintar mengajak ngobrol orang yang ada di dekatnya-masih dengan bahasanya tentunya. Dari tak bisa menggerakkan tangan dengan benar, kini gerakannya sudah mulai terkoordinasi. Dalam gendongan, Afifah sudah bisa menarik-narik jarik yang dipakai untuk menggendongnya. Apapun yang didekatkan padanya berusaha untuk diraihnya, tanpa menyerah, tak lain untuk dilihat, dipegang dan kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya. Afifah ingin merasakan semuanya. Dan kini, Afifah sedang sibuk belajar untuk tengkurap. Tengkurap sih bisa, hanya saja masih sangat kesulitan untuk menarik tangan kiri yang tertindih badannya. Hup, akhirnya bisa juga, meskipun baru dua kali. Ummi yakin, kau pasti bisa sayang... Subhanallah, betapa agungnya kekuasaanMu ya Allah yang telah mengajari makhluk-makhlukmu dengan ilmuMu.. 
 Afifah bukan satu-satunya bayi yang sibuk belajar. Semua bayi, bahkan kita sendiri pada waktu bayi adalah seorang pembelajar keras yang tak kenal putus asa. Tak sadarkah kita bahwa dulu kita tak bisa apa-apa? Jangankan untuk membaca, pipis dan saja masih ngompol di popok. Kita dulu hanyalah bayi merah yang tak bisa dan tak tahu apa-apa. Berkat rahmat Allah, usaha keras kita dan tentunya ketelatenandan kesabaran orang tua kita akhirnya bisa seperti sekarang. Tadinya kita tak bisa apa-apa, lalu sedikit demi sedikit akhirnya kita bisa tersenyum, ngoceh, tertawaa, tengkurap, duduk, merangkak, berjalan dan berlari. Bahkan lebih dari itu, kini kita bisa membaca, menulis, berhitung. Lebih jauh lagi, akhirnya kita bisa mempunyai keahlian khusus. Tuhkan, ternyata manusia memang terlahir untuk menjadi pribadi pembelajar. Belajar itu tak kenal usia, tak kenal henti. Pernah kan dengar ungkapan-ungkapan seperti,
"Belajar dari buaian hingga liang kubur"
" Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina"
Bahkan Allah memerintahkan lewat sabda Nabi Muhammad saw :
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi seorang muslim laki-laki dan muslim perempuan."

Jadi, jangan berhenti belajar. Jangan malas belajar.

AYO BELAJAR

Special written 4 Kakanda, SMANGAT YA SAYANG...