Kamis, 23 Februari 2017

Tes Kesehatan Hari Ini




Hari ini ada tes kesehatan di kantor, yang katanya memakai alat canggih yang bisa mengetahui kondisi kesehatan seseorang luar dalam, bayarnya Cuma dua puluh lima ribu rupiah.

Hm, aku ikutan kepo. Aku ikut daftar. Pertama, aku disuruh melepas kaos kaki dan berdiri beberapa saat di atas alat semacam timbangan. Dari sana terlihatlah berat badan, massa tulang, persenatse lemak tubuh, dan usia metabolisme. Hasil penimbanganku adalah lemak 39% yang artinya 6.4% di atas normal, kepadatan tubuh tergolong padat, sedangkan yang paling menyedihkan adalah usia metabolism. Aku yang masih berumur 33 tahun ini menurut body scanner itu punya umur metabolism setara dengan nenek-nenek usia 50 tahun. Hiks…

Setelah ditimbang, aku ikut antri untuk memegang sebuah batangan alat dengan tangan kiri dan tanpa mengeluarkan suara selama kurang lebih satu menit. Setelahnya di laptop akan Nampak hasil pemeriksaan alama dalam tubuhku. Intinya, aku terlalu banyak lemak dan juga karbohodrat sehingga terjadi penumpukan lemak di pembuluh darah dan aliran darah dari jantung ke organ tubuh melambat. Aku ga boleh minum air es, ga boleh makan pedas-pedas dan asam-asam. Kalau mau mandi malam yang bagus adalah di atas jam 12 malam (wow, bukan gue banget). Aku juga harus meneruskan dietku yang tidak makan nasi dan harus berolah raga. Plus aku haruys beli produk suplemennya yang sangat membantu proses detoksifikasi dan penurunan berat badan serta lemak perut dengan harga 291 ribu untuk dikonsumsi selama satu bulan setiap pagi @3 butir. Aku bayar 125rb untuk tes darah plus scan body tadi. Oia, dari alat itu juga ketahuan kalau saya sedang haid karena terdeteksi sedikit ketidaknormalan hormon. 

Oke, baiklah. Aku akan berusaha  untuk apik dalam pola makanku, agar aku tetap sehat.

Udah gitu aja ceritaku hari ini.



One day one post in 7day
#2



Selasa, 21 Februari 2017

Soal telat absen



Wah, aku bener-bener lalai dan lupa kalau aku akan menulis tiap hari. Sekarang posting di facebook aja males luar biasa rasanya sodara-sodara. Eh ini tetiba ingin menulis. Entah menulis apa. 

Oia, aku mau curhat dikit ya…Seperti diketahui bersama, bahwa aku adalah pemegang rekor tertinggi di kantor sebagai pegawai telatan (hiks…hu hu hu…).  Dan tak bisa diingkari bahwa kontribusiku dalam penghematan anggaran dari mata anggaran tunjangan kinerja adalah juga paling besar, bahkan bulan lalu mencapai 20% (prok prok prok…). Mau tahu rasanya apa? Bahagia? Tentu tidak! Nyesek. Iya, nyesek. Gimanalah ga nyesek, penghasilan berkurang yang artinya ada pos pengelurana yang juga akan mengalami ketimpangan. Dan lebih dari sekedar urusan financial, telat ini bikin saya merasa rendah diri, tidak menghargai diri saya sendiri, disamping juga menjadi bahan “bullying” atau candaan teman-teman. Saya melabeli diri sendiri sebagai pegawai telatan dan saya sulit keluar dari label ini. Entah kenapa. Mungkin saya kurang azzam. Dua minggu ini saya berusaha berangkat lebih pagi, meskipun hanya memajukan 5-15 menit. Tapi ternyata itu belum cukup saudara-saudara. Banyak situasi di jalanan atau bahkan di parkiran kantor yang tak terduga sehingg amenghalangi saya untuk bersentuhan dengan mesin absennsi kurang dari jam 8. Hiks…Saya sampai nangis, dan suami adalah korban pertama atas tangis dan amukan saya. Alhamdulillah beliau tahan banting. Suami Cuma cengar-cengir, meluk, bilang besok berangkat lebih pagi dan menggodaku dengan kiss byenya yang lucu dan kemarin mau menyisihkan waktunya menemani saya makan pagi di kantin kantor.
Hm, begitulah cerita tentang “ketelatanku”. Banyak hal saya sesali, dan semoga ini menjadi titik awal bagi saya untuk berubah menjadi lebih baik lagi.  Dan sekarang saya berazzam bersama suami, berusaha maksimal untuk tidak terlambat lagi. Bisa. Pasti Bisa, Insya Allah.


One day one post in 7day
#1



Sabtu, 18 Februari 2017