Wah, aku bener-bener lalai dan
lupa kalau aku akan menulis tiap hari. Sekarang posting di facebook aja males
luar biasa rasanya sodara-sodara. Eh ini tetiba ingin menulis. Entah menulis
apa.
Oia, aku mau curhat dikit ya…Seperti
diketahui bersama, bahwa aku adalah pemegang rekor tertinggi di kantor sebagai
pegawai telatan (hiks…hu hu hu…). Dan
tak bisa diingkari bahwa kontribusiku dalam penghematan anggaran dari mata
anggaran tunjangan kinerja adalah juga paling besar, bahkan bulan lalu mencapai
20% (prok prok prok…). Mau tahu rasanya apa? Bahagia? Tentu tidak! Nyesek. Iya,
nyesek. Gimanalah ga nyesek, penghasilan berkurang yang artinya ada pos
pengelurana yang juga akan mengalami ketimpangan. Dan lebih dari sekedar urusan
financial, telat ini bikin saya merasa rendah diri, tidak menghargai diri saya
sendiri, disamping juga menjadi bahan “bullying” atau candaan teman-teman. Saya
melabeli diri sendiri sebagai pegawai telatan dan saya sulit keluar dari label
ini. Entah kenapa. Mungkin saya kurang azzam. Dua minggu ini saya berusaha
berangkat lebih pagi, meskipun hanya memajukan 5-15 menit. Tapi ternyata itu belum
cukup saudara-saudara. Banyak situasi di jalanan atau bahkan di parkiran kantor
yang tak terduga sehingg amenghalangi saya untuk bersentuhan dengan mesin
absennsi kurang dari jam 8. Hiks…Saya sampai nangis, dan suami adalah korban
pertama atas tangis dan amukan saya. Alhamdulillah beliau tahan banting. Suami Cuma
cengar-cengir, meluk, bilang besok berangkat lebih pagi dan menggodaku dengan
kiss byenya yang lucu dan kemarin mau menyisihkan waktunya menemani saya makan
pagi di kantin kantor.
Hm, begitulah cerita tentang “ketelatanku”.
Banyak hal saya sesali, dan semoga ini menjadi titik awal bagi saya untuk
berubah menjadi lebih baik lagi. Dan
sekarang saya berazzam bersama suami, berusaha maksimal untuk tidak terlambat
lagi. Bisa. Pasti Bisa, Insya Allah.
One day one post in 7day
#1