Kamis, 07 Juni 2012

Persamaan Gender

persamaan gender didengungkan dimana-mana. Emansipasi wanita katanya. Wanita minta disamakan kedudukannya dengan pria. Apanya yang mau disamakan y? Padahal sudah jelas-jelas beda. Dari segi tampilan fisik saja sudah beda-alat reproduksi dan fungsinya.Isi otaknya juga beda. Tugas, kewajiban dan haknya dalam keluarga dan dalam kehidupan sosial juga beda. Memang sih banyak pekerjaan yang dulunya hanya dipegang kaum pria sudah banyak diduduki oleh wanita. Sopir taksi, truk, busway, satpam, dan lain-lain misalnya. Jadi ingat sama perkataan temen sekantor waktu saya minta izin untuk pulang on time jam 5 sore. "Gitu deh wanita, katanya emansipasi, gaji dan tunjangan sama tapi kerjanya minta lebih ringan." "Mau gimana lagi kak, kita kan ada anak dan suami yang nungguin." "Aku juga ada istriku yang lagi hamil dan butuh perhatian." "Sudahlah, aku pulang dulu ya kak..makasih..da..." Ga enak juga sih mendengar perkatannya yang setengah bercanda dan setengah serius itu. Persamaan gender. Emansipasi wanita. Wanita disamakan dengan pria, pria disamakan dengan wanita. Dimana-mana semua berlomba menerapkannya agar tak dituduh ketinggalan jaman. Liat saja di KRL Sudirman ekspres yang saya naiki setiap hari. Laki-laki dan perempuan disamakan. Di gerbong yang bukan khusus untuk wanita jelas terlihat. Makhluk gagah, tampan, muda dan terlihat sangat terpelajar tak mau mengalah untuk memberikan tempat duduk pada wanita-wanita yang berdiri yang satu gerbong dengan mereka. Huh, jadi merasa sebagai korban persamaan gender kalau begini. Eh, ini persamaan gender pa hukum rimba ya? Au ah.