Minggu, 26 Oktober 2014

Balada Sakit Pinggang dan Romantisme Suami

Duh, ternyata begini ya rasanya sakit pinggang. Pasca bergerilya dengan empat keranjang gosokan dan puter-outer di pelosok Depok untuk melayat teman sekantor yang meninggal, rasanya sakit pinggang ini betul-betul tak tertahankan. Puncaknya adalah saat badan ini hendak direbahkan di waktu malam. Ya Allah, pegelnya...Pontang  panting aku mencari sesuatu yang dapat kuoleskan untuk meringankan pegalnya pinggang. Perasaan tadi pagi sekilas melihat ada benda bernama koyo dengan merek yang sudah tak asing lagi, s****p*s hot. Duh, dicari kemana-mana tak ketemu jua sementara si badan menagih jatah istirahatnya. Aku terus mencari si koyo ke temapt-tempat yang sepertinya aku pernah meliaht ia berada. Nihil. Wah, bakalan ga bisa bobo ni. Ga berharap banyak pada suami, karena biasanya dia kalau aku mengeluh sakit tresponnya tak seperti yang kuharapkan. Emang sih ada perhatiannya, dengan memijitku, tapi mijitnya sambil tiduran dengan mata tertutup yang ujung-ujungnya dia melayang duluan ke alam mimpi sementara aku masih ngoceh ngobrol ngalor ngidul untuk mengaihkan rasa sakit. Tapi ternyata tidak dengan malam ini. Alhamdulillah, beruntung sekali suami sepertinya. Ternyata dia ikut mencari sesuatu yang bisa meredakan sakit pingnagku. Dia menemukan s***cream. Tangannya yang perkasa mengoleskan krim itu perlahan-lahan di pinggangku. Hm...makasih sayang, i love u more :) muach...Akhirnya aku bisa terlelap malam ini, dengan terlabih dahulu merutuki panasnya kulit pinggang pasca diolesin krim itu.
Pagi subuh aku masih mengaduh. Gimana sakit pinggnagnya Mi? Masih sakit sayang, jawabku nyengir. Dalam hati aku tersanjung, subanallah, terima kasih sayang atas perhatianmu ini. This is a very rimantic thing for me. Your love, your attention, your touch.Yes, it's romantic.  Best wishes for u..