Senin, 12 September 2016

Husnudzon pada Sesama Muslim

Salah satu nasehat ustadz yang menurut saya sangat susah untuk dilaksanakan adalah keharusan berbaik sangka pada sesama muslim. Baik sangka atau husnudzon pada sesama muslim adalah sebuah kunci dalam bermuamalah. Baik sangka, tak hanya bermanfaat bagi dia, orang yang kita sangka dengan baik, tapi paling utama manfaatnya adalah bagi diri kita sendiri.

Hm, mudahnya mata, hati,  dan lisan ini memberikan 'judgement'  yang sering kali lebih mengarah pada sesuatu yang negatif atau su'udzon, berburuk sangka. Lihat si A begini kita berpikir jelek, dengar si B begitu, langsung mikir yang enggak-enggak. Bahkan terkadang cuma baca status di Facebook seseorang kita langsung baper, mewek, dan mengatakan si X bla bla bla lalu kita bikin status tandingan sebagai balasannya. Kamu gitu nggak? Kalo aku pernah banget gitu.
Kalau diri ini lagi waras, trus buka-buka lagi itu fb, ya Allah, aku ngapain sih kemaren? Nurutin emosi sampai ngono banget, gak karu-karuan. Trus manfaatnya apa coba. Ya kalo yang dia tulis itu buat aku, kalau bukan gimana coba? Berprasangka buruk saja sudah dosa, apalagi membalasnya dengan hal yang jelas-jelas gak baiknya. Benar memang apa kata Nabi, bahwa sebagian prasangka itu dosa. Lha wong di pengadilan aja, selama belum ada bukti yang memberatkan pelaku, berlaku asas praduga tak bersalah -maaf kalau salah istilah,maklum, bukan orang hukum, hanya seorang mak-mak rempong saja. Kita kok menghakimi Saudara kita dengan asumsi-asumsi kita sendiri yang kita gak tahu bener enggaknya.

Banyakin istighfar ya, jangan mikir yang enggak-enggak. Kita ini kan cuma manusia super biasa, mata cuma dua, telinga juga. Tapi kita punya mata hati. Asahlah ketajamannya. Arahkan pandangan mata hati ini hanya pada hal yang baik-baik, agar tak sempat mikir yang jelek-jelek. Paling tidak meminimalisasi yang jelek-jelek itu. Jika setidaknya sehari 100 kali berburuk sangka, maka kurangilah intensitasnya, sedikit demi sedikit. Ganti dengan berbaik sangka. Keburukan yang diiringi dengan kebaikan, insya Allah lama-lama akan terkubur oleh kebaikan. Gitu kan ya?

Ingat ya, jangan cuma mikir, tapi juga dzikir, agar nafsu dan makhluq jahat tak mudah menggelincirkan kita.

#menulisadalahmengingatkandirisendiri
#bukanorangbaiktapiberharapadayangtergerakuntukberbuatbaikdengantulisanini, kepedean ada yang baca apa?
#ngetagdirisendiriaja

Selamat Idul Adha 1437 Hijriyah
Taqobballahu minna waminkum