Kamis, 24 September 2009

Titip Rindu Untuk Afifah


Hari yang dulu pernah kubayangkan akhirnya datang juga. saat ini aku benar-benar jauh dari anakku, juga suamiku. kami terpisah jarak bengkulu-jakarta. Demi Allah, ini sangat berat dijalani. Apalagi kemarin, saat pertama memasuki rumah. Terlebih komplek rumah dinas yang kutinggali benar-benar sepi karena para penghuninya masih dalam perjalanan arus balik. Oh my God. Sepi benar-benar menyergapku. Dengan segenap keberanian aku buka pintu rumah dan masuk ke dalamnya. Alhamdulillah aman. Terima kasih ya Allah...Saat kunyalakan lampu, terlihat satu persatu isi rumahku yang secara ekonomis bukan tergolong barang-barang berharga, apalgi mewah. Tapi mendadak semua menjadi bernilai dalam anganku. Saat kulihat televisi china-ku, ada bayangan anakku yang sedang menyentuh layar TV, mencoba memegang gambar yang ada dalam kotak kaca itu. saat kulihat ayunan, terbayang anakku yang yang sedang tidur sambil ngedot. Saat kulihat kipas angin miyako-ku, kulihat anakku juga sedang berdiri bermain disana. setiap benda yang ada dirumah memutar memoriku dengan amat jelas. bagaimana tidak, setipa hari benda-benda itu begitu akrab dengan anakku yang suka sekali memainkan, menyentuh atau memanjatnya. kelopak mataku benar-benar panas dibuatnya. apalgi saat aku menelepon mertuaku memberitahukan bahwa aku sudah sampai di rumah dengan selamat. Di seberang sana ada suara rengekan bayi 10 bulan yang begitu akrab denganku. siapalagi kalo bukan afifah. Aku tak sanggup lagi menahan tangis. Aku benar-benar dilanada rindu pada buah hatiku satu-satunya. Rindu yang begitu menyayat. Rindu yang hanya bisa dirasakan oleh para ibu kala anaknya jauh dari mereka. Rindu untuk mencurahkan kasih sayang pada cahaya mata. Aku tak kuat ya Allah. Aku hanya bisa berdoa semoga Engkau segera mengumpulkan kami dalm kebaikan di dunia dan akhirat. Aku titipkan rindu untuk Afifah padaMu ya Allah..


Robbana hablana min azwajina qurrota a'yun waj'alna lil muttaqiina imamaa Robby habli muqimashsholaty wa min dzurriyati robbana wataqobbal du'a Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti khasanah waqina adzabannar