
“Dasar kau keong
racun..”Seorang anak sepupu saya di kampung menyanyikannya, dari awal sampai
akhir dan terlihat sangat hafal.
Awalnya saya sangat heran melihat dan mendengar anak-anak
menyanyikan lagu-lagu dewasa. Tapi ketika anak saya tumbuh dengan perkembangan
kecerdasan linguistik yang begitu cepat, ia pun mulai menirukannya.
“Susis..ow ow ow susis…”Saya pernah mendengar Afifah
menyanyikannya. Di lain waktu Afifah juga menyanyikan lagu cherrybelle dengan lancer
tanpa tahu artinya sama sekali “Nobody nobody but you..”
Inilah profil anak-anak sekarang, lebih hafal dengan
lagu-lagu dewasa. Bagaimana tidak, setiap hari lagu-lagu itulah yang akrab
mengalun di televisi, radio, MP3 player handphone orang-orang dewasa di sekitar
mereka, baik orang tua, pembantu, tetangga, di jalanan dan-lain-lain. Awalnya
hanya terdengar di telinga mereka. Dari terdengar menjadi didengar, dihafal
lalu diputar ulang. Bisa dibilang
anak-anak jaman sekarang mengalami krisis lagu. Menurut saya yang bukan ahli
anak atau ahli parenting ini, hal ini tidak bisa didiamkan.
Ada sebuah lagu melayu jadul yang pernah saya dengar saat
naik bis di family gathering, saya sendiri tidak tahu judulnya, dinyanyikan
oleh artis jadul juga, Titiek Sandhora, liriknya seperti ini..
kala ku bernyanyi.. dengan nada murni... itulah suara hati
suatu tanda seni..... kala ku berkata penuh rasa jiwa..... itulah mustika
terpendam di dada.... dalam suatu lagu penuh rasa kalbu.... apa yang terkata
itulah suara jiwa...
Kalau saya mengartikannya secara
bebas, kurang lebih seperti ini : Lagu ini tidak diciptakan tanpa maksud oleh
seorang pencipta lagu. Tak ada yang sia-sia. Biasanya lagu dicipta adalah
gambaran suasana hati atau suatu pesan yang ingin disampaikan oleh sang
pencipta lagu. Mungkin ada yang tak percaya. Tapi coba amati, isi lagu itu kan
macam-macam. Kalau biasanya lagu-lagu dewasa temanya ga jauh-jauh dari cinta.
Ada lagu orang yang sedang jatuh cinta, ada lagu orang yang patah hati, ada
lagu tentang pengantin baru, ada lagu yang kekasihnya pergi tak kembali, dan
lain-lain.
Bagaimana lagu jika dipandang dari
orang yang menyanyikannya?Sama saja. Biasanya yang lagi jatuh cinta akan
menyanyikannya lagu-lagu cinta yang bahagia, dan sebaliknya. Yang stress dan
suka dugem biasanya akan menyanyikan atau memutar lagu ajeb-ajeb.
Saya yakin semua tercipta dengan maksudnya
sendiri-sendiri dan seharusnya diperdengarkan dengan suasana hati
masing-masing. Pada sebuah acara pernikahan Islami, biasanya akan diputar lagu
selama ini kumencari-cari, rembulan di langit hatiku atau nasyid dengan suasana
ngepink. Kalau pernikahan yang nasional, apa saja asalkan lagu cinta yang
biasanya diperdengarkan.
Oke balik ke topic awal. Lagu
anak-anak. Yang saat ini umurnya ga jauh-jauh dari saya (saya lahir 25 oktober
1983) pasti masih ingat lagu-lagu anak-anak apa yang sangat ngetop pada tempo
doeloe.
Abang tukang bakso by Melissa-ya
ampun, bakso pada waktu itu murah banget bo! Cuma 200 perak!-tuh kan, dari lagu
ini aja kita bisa menghitung inflasi secara kasar dengan membandingkan harga
semangkuk bakso jaman sekarang dengan jaman dulu.
Masih ingat boneka yang bisa
ngomong?Susan dengan Kak Ria Enes behind
and beside her. Segudang lagu dinyanyikan oleh Susan dan Kak Ria. Ada
cita-cita, kodok, aku sayang adek, susan masuk sekolah dan lain-lain. Dulu saya
sangat ngefans lho dengan Susan dan Kak Ria. Merasa beruntung sekali saat bisa
bersalaman dengan Kak Ria, tapi waktu itu susannya diem aja di gendongan Kak
Ria-Tak seajaib yang saya bayangkan dulu.*apa sih!ga penting!*
Lalu ada Enno Lerian dengan nyamuk-nyamuk
nakal, dakochan, dudidam dll
Juga ada Chikita Meydi, Maissy,
Sherina, Trio Kwek-kwek, Saskia dan Geofanny, Joshua.
Coba deh pembaca semua kalo ada
waktu cari lirik atau video lagu-lagu anak-anak tempo dulu. Bedakan dengan
lagu-lagu yang biasa dinyanyikan anak-anak jaman sekarang, mana yang lebih baik
untuk mereka kira-kira?Saya yakin hampir semuanya setuju dengan saya. Saya
lebih memilih lagu-lagu anak-anak jaman dahulu untuk diperdengarkan kepada
anak-anak saya. Isinya sangat mendidik. Bisa lah disebut edutaninment, educative
entertainment. Hiburan yang mendidik.
Lagu anak-anak memang banyak yang
everlasting, seperti bintang kecil, pelangi, satu-satu, selamat ulang tahun
dll. Tapi jika itu-itu saja, ketika anak bertambah usianya, anak menjadi bosan
dan ingin sesuatu yang baru, termasuk dalam hal lagu-lagu yang mereka nyanyikan.
Sewaktu saya kecil dulu saya
sering melihat tulisan gini di layar televisi : Pencipta :Papa T. Bob atau Ibu
Kasur dan lain-lain. Sedangkan sampai saat ini, saat saya sudah menjadi orang
tua, saya belum pernah tahu lagi pencipta lagu-lagu anak anak masa kini. Ada
yang tahu kah?
Kepada para seniman pencipta lagu,
mohon pikirkan generasi yang kelak akan menjadi penerus kita. Ciptakanlah lagu
untuk anak-anak. Karena dari lagu lah mereka bisa belajar sambil bernyanyi.
Jangan melulu mengejar selera pasar yang semakin edan dengan menciptakan
lagu-lagu perselinghkuhan yang tak senonoh didengar.