Rabu, 25 September 2013
Hati dan Hati
Duhai Dzat yang Maha membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati ini di atas agamaMu...
Mira Julia (Lala) dan Sumardiono (Aar) Ternyata Tak Beragama
berikut adalah salah satu sumbernya :
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/kontroversi-aku-yang-tidak-beragama-komunitas-lia-eden-t5138/
Selasa, 24 September 2013
A Little Bit About Democracy -my opinion-
Membaca buku-buku kuliah Universitas Terbuka yang berjudul Perbandingan Sistem Komunikasi dan Pengantar Ilmu Politik , ada sedikit catatan yang bisa saya simpulkan. Demokrasi semakin hari semakin kabur definisinya hari ini, di negeri ini. Paling tidak, ada tiga wajah demokrasi yag bisa saya indera.
Pertama
Demokrasi itu kebebasan menyuarakan pendapat bagi setiap individu dalam menentukan nasib bersama. Dan jika setiap individu yang ada memilki pendapat yang berbeda maka ini akan sangat menyulitkan untuk mengambil keputusan. Demokrasi dalam wajah ini tak mampu memberikan solusi.
Kedua
Demokrasi itu kebebasan menyaurakan pendapat bagi golongan mayoritas. Golongan minoritas tak dihargai haknya dalam mengemukakan pendapat. Yang ada hanyalah pemaksan kehendak dari golongan mayoritas kepada golongan minoritas agargolongan minoritas ini mengikuti golongan mayoritas. Suara terbanyak adalah pemenang dalam sebuah pengambilan keputusan. Dan ini adalah tentu saja merupakan sebuah pelanggaran atas demokrasi yang mengutamakan mudyawarah untuk mufakat.
Ketiga
Demokrasi itu kebebasan menyuarakan pendapat bagi golongan minoritas. Meski jumlah mereka minor (sedikit), kalau mereka punya banyak 'duit' maka mereka akan bebas berkoar-koar menyatakan pendapat mereka, bahkan menekan golongan mayoritas.
Itu yang dari buku. Berikutnya tambahan dari saya.
Keempat
Demokrasi tidak datang dari ajaran Islam. Maka Demokrasi juga bukan untuk kejayaan Islam, juga bukan untuk kemaslahatan Ummat, khususnya kaum muslimin. Demokrasi benar-benar tidak diperuntukkan bagi muslim. Ga percaya? Tengok lah Afganistan, Iraq, Lebanon, Libya, Mesir, Syria, dan terakhir Turki. Meski yang saya sebut terakhir gagal di kudeta. Cobalah cari taju apa yang sebenarnya terjadi dengan negara-negara tersebut. Dengan dalih demokrasi mereka mengobok-obok negera dengan pemerintah yang telah settle. Mereka menggulingkan pemerintah yang saha dengan alasan pemerintah yang berkuasa otoriter. Lalu mereka ajukan calon-calon boneka mereka, direkayasa sedemikian rupa hingga akhirnya rakyat memilih pemimpin boneka tersebut dan menjadi pemenang dalam pemilihan umum. Dan jika yang menjadi pemenang adalah dari pihak muslim, maka mereka akan melakukan makar yang negitu licik, kotor, dan kejam untuk menggulingkan pemerintah yang sah yang menjadi pemenang dalam pemilihan umum tersebut.
Well, ga usahlah ya mengagung-agungkan demokrasi. Yakinlah, bahwa yang terbanyak belum tentu benar. Jangan lah menjadi pembela bagi yang bayar. Karena kelak, setiap kita akan dimintai pertanggungjawaban.
Eits, tunggu dulu. Ini bukan berarti saya anti pemilihan umum di negara kita ya. Kalau di negara kita ada pemilihan umum, manfaatkan suaramu. Pilih pemimpin yang Muslim dan sholeh. InsyaAllah dia akan menjadi pemimpin yang amanah. Bayangin, sama Tuhan yang tak terlihat saja Dia takut, insyaallah dia akan sayang sama rakyatnya. Jangan pilih yang bukan muslim ya, ini serius. Bagi kita yang muslim, haram hukumnya memilih yang non muslim untuk dijadikan pemimpin. Sila cari informasinya sendiri. Ini bukan soal ga toleran, tapi inj soal yang sangat prinsip. Aqidah. Tauhid. Jangan kau gadaikan agamamu dalam hal ini. Saya percaya, selama masih ada yang muslim, dia jauh lebih baik daripada yang non muslim.
Tadi bilang demokrasi bukan dari Islam, tapi kok nyuruh milih? Maksudnya apa? Lha iya, lha wong cuman itu toh yang bari bisa kita lakukan. Mana bisa kita ujug2 membentuk khilafah, kalau keadaan kaum muslimin aja masih seperti ini. Paling tidak, lakukan apa yang bisa kita lakukan. Ambillah partisipasi dalam rangka mengembalikan kejayaan Islam, dengan apa yang bisa kita lakukan. Memilih atau tidak, kita tetap dimintai pertanggungjawaban di hadapanNya kelak.
Itu saja ya.
Senin, 23 September 2013
Informasi Sampah dan Jurnalisme Nurani
Sampai Jumpa Balitaku
Balitaku, maafkan Ummi, jika mulai jam enam pagi Ummi sudah harus rapi, meninggalkan kalian hingga malam datang. Sungguh, bukan hal mudah bagi Ummi menjalani hal ini. Memang belum terlambat bagi Ummi untuk mengambil pilihan yang lain agar bisa menemani kalian sepanajang hari. Tapi, akan berat bagi Abi bekerja seorang diri karena biaya hidup yang semakin meninggi.
Balitaku, maafkan Ummijika Ummi terpaksa harus menggaji orang untuk merawat, menjaga, dan melayanimuselama Ummi bekerja. Dia jelas bukan orang yang kalian inginkan, tapi kehadiranya akan bermanfaat bagi kalian selama Ummi tak berada di samping kalian.
Balitaku, pada Allah kutitipkan kalian, semoga Dia selalu menjaga kelaian dalam setiap keadaan. Ummi yakin, Dia lah yang paling baik dalam menjaga titipan.
Balitaku, Ummi berjanji, sepulang Ummi bekerja nanti, akan Ummi bawakan oleh-oleh yang kalian senangi. Permen, coklat, wafer, mainan, atau apa sajayang akan menghadirkan senyum di bibir mungil kalian, meski itu sangat tak cukup untuk menebusrasa bersalah Ummi yang terlalu lama meninggalkan kalian. Nnati malam, akan kuajarkan kalian membaca, mengaji, juga menulis, mewarnai, menyanyi, memasang puzzlw, saling menggelitiki dan juga permainan lain yang akan membuat kita bergembira bersama
Balitaku, sekarang saatnya Ummi bekerja dulu, membentu Abi juga berbakti pada negeri, semampu Ummi.
Sampai jumpa balitaku...
Dialog Syahnaz dan Abi
Abi : "Syahnaz demam?"
Syahnaz : " Enggak."
Abi : "Syahnaz pilek?"
Syahnaz :" Enggak."
Abi : " Syahnaz pusing?"
Syahnaz : "Enggak."
Abi : "Syahnaz mau es krim?"
Syahnaz : "Eng...iya."
Abi : "xixixixixixixi" (ketawa.com)
Wanita dan gelombang
Ketahuilah sayang, aku adalah wanita,
dan wanita itu seperti gelombang.
Kadang pasang kadang surut
Kadang naik kadang turun
Kadang panas kadang dingin
Kadang ganas kadang jinak
Kadang menenggelamkan kadang mendamparkan
Kadang kuat kadang lemah
Kadang menyenangkan kadang menyusahkan
Kadang menangis kadang tertawa
Kadang berisik kadang diam
Kadang mandiri kadang manja
Kadang senyum kadang bermuram durja
Kadang begini kadang begitu
Tak selalu begini dan tak selalu begitu
Aku pun kadang mengerti kadang tidak tentang diriku
Itulah aku, wanita, makhluk berlekuk, bergelombang
Inginku kau selalu mengertiku dengan segala perubahanku
Mauku kau selalu disiku temani setiap waktuku
Disini, selamanya, bersama mengarungi riak-riak samudera kehidupan
Menaklukkan setiap hempasan gelombang
Agar kapal kita tak karam
Dan selamat hingga berlabuh abadi di seberang
Syahnaz dan Mbak
Tertarik pada Homeschooling
Rabu, 28 Agustus 2013
Hikmah Sholat
Selasa, 30 Juli 2013
Buat saya, menulis itu…
Buat saya, menulis itu…
Buat saya, menulis itu…
Senin, 01 Juli 2013
I Hate Monday Syndrome
Di Atas Langit Masih Ada Langit
pintar dari orang yang pendidikannya lebih rendah? Belum tentu loh ya.
Itu sangat tergantung dari mana kita menilainya. Kenapa? Sebab pada
dasarnya kepintaran orang di dunia ini sudah ada spesifikasinya
masing-masing, sudah ada spesialisasinya masing-masing.
Saya hanya seorang lulusan D3, tapi belum tentu saya lebih pintar dari
orang yang sekolahnya tidak sampai perguruan tinggi, atau malah tidak
lebih pintar dari orang yang tidak sekolah sama sekali. Ndak percaya
ya? Percaya donk. Ini beneran koq. Tadi sewaktu saya dan suami pulang
dari Lapangan Banteng, ban motor kami bocor. Padahal hanya sekitar dua
kilometer lagi kami sampai di rumah. Saat itu sudah masuk waktu sholat
maghrib. Kami memutuskan untuk singgah di sebuah musholla di pinggir
jalan untuk ikut sholat maghrib berjamaah. Usai sholat, kami segera
menuju ke sebuah bengkel yang letaknya tepat di seberang musholla
tempat kami sholat. Tak lain dan tak bukan adalah untuk menambal ban
belakang motor kami.
Sampai di bengkel, seorang karyawan bengkel menyambut kami. Dengan
segera ia mengambil kunci obeng, membongkar ban belakang motor kami.
"Tadi udah tahu kempes masih dinaikin terus ya?" Tanyanya pada
suamiku. "Ɣªª, emang kenapa mas? Tanya suamiku. "Lengket."Jawabnya.
Tak berapa lama ia berhasil mencongkel ban dalam motor kami yang
ternyata "sudah sangat buruk rupa" hingga sobek lebih dari satu senti.
Entah kenapa. "Ini ban dalamnya jelek karetnya." kata si tukang tambal
itu. Tak berapa lama datanglah temannya membantu. Jika tukang tambal
ban yang pertama itu sudah cukup canggih membongkar ban dalam, namun
belum sampe lepas, maka si tukang tambal ban ini jauh lebih terampil
dan cekatan. Kulihat beberapa kali ia mengambil obeng untuk membuka
satu per satu sekrup di tengah roda. Setelah mengendorkannya, ia
segera melepas ban dalam yang sudah robek tadi, langsung dilanjutkan
memasang ban dalam yang baru. Tak sampai sepuluh menit ban dalam yang
baru terpasang sebagaimana mestinya. Tentu saja tak lupa ia memastikan
bahwa tak ada benda tajam di sekeliling sisi dalam ban luar yang akan
membuat ban bocor lagi. Ia melakukannya sambil memutar roda. Lalu ia
kencangkan lagi sekrup-sekrup yang tadi dikendorkan. Diambilnya minyak
pelumas, untuk melumasi rantai. Lalu ia isi ban yang sudah terpasang
rapi tadi dengan angin dari radiator. Syutt..syutt..syutt..ia juga
sambil mengecek kekerasan ban agar pas. Tak sampai sepuluh menit,
selesailah semua rangkaian acara menambal ban kali ini.
Tuh kan pinter banget deh si abang tukang tambal ban ini. Rasanya kalo
saya tebak, si abang sekolahnya gak sampai ke tingkat perguruan tinggi
deh (gak tau pastinya, namanya juga nebak, kalo salah ya maap). Tapi
coba liat kepiawaiannya dalam menambal ban? Jelas lah kita-kita ini,
yang ngakunya udah pernah makan bangku kuliah, sarjana, s1 bahkan s3
pasti lah belum tentu bisa menambal ban secekatan si tukang tambal ban
tadi. Belum pernah deh saya temui orang yang ban sepeda, motor, atau
mobilnya yang bocor ditambal sendiri di lokasi kejadian:) Biar pun
sarjana, kan bukan sarjana tambal ban kan ya? Duh, untuk urusan tambal
ban aja kita tak lebih tahu dari yang sekolahnya tak setinggi kita,
apa lagi urusan yang lain. Di dunia ini kan tak ada orang yang
sempurna kepintarannya.
Dengan adanya "multiple intelegence", seseorang mungkin ahli di suatu
kepintaran, tapi kurang pada suatu kepintaran yang lain. Itu sudah
sunnatullah. Manusia adalah makhluk paling sempurna, tapi tak ada
manusia yang benar-benar sempurna. Yakinlah itu. Jangan pernah merasa
jauh lebih pintar dari yang lainnya. Biarpun diadakan kontes multi
kecerdasan tingkat dunia dan Anda adalah seorang yang keluar sebagai
pemenangnya, yakinlah, di atas langit masih ada langit. Itu saja.
Cinta Harus Memiliki
aku sangat tak setuju dengan ungkapan cinta tak harus memiliki.
Bagaimanalah punya kesadaran untuk merawat dan menjaga, jika kita tak
memiliki apa yang kita cintai. Apalah hak dan kewajibannya jika kita
bukan "pemiliknya",hanya mengaku-ngaku saja. Rasa saling memiliki
adalah modal untuk saling menjaga. Dan jalan untuk menuju kesana bukan
lah dengan saling menggombal menyatakan cinta, namun dengan melakukan
perrjanjian berat pada Yang Maha Memiliki. Menikah. Sungguh cinta
teramat berat konsekuensinya di hadapanNya. Mencintai, menikah,
menghindar dari neraka, mengajak kepada surga, bukan sekedar kata
sia-sia belaka. Begitu kira-kira.
Aroma Ramadhan
Kurindukan hadirnya sbagai pelepas dahaga jiwa
Nan lelah mengejar dunia
Kurindukan datangnya tuk sejukkan hati nan sombong dan penuh dengki
Kurindukan ia dengan segala asa yang ada
Moga Ramadhan ini mampu kuiisi dengan hal-hal yang Kau ridhoi
Moga Ramadhan ini tak sia-sia kulalui
Ramadhanku, ramadhanmu
Mari sambut ia dengan segenap suka cita
Moga اللَّه berkenan turunkan rahmat dan ampunaNya dan bebaskan kita
dari bara api neraka
Moga kelak kita kembali pada fitrah kita dan raih kemenangan sejati
seorang hamba
Kamis, 27 Juni 2013
Beruntung
sampai di kantor. Ke stasiun naik motor diantar adek. Tak dapat
commuter line karena ketinggalan, naik ekonomi odong-odong hanya
dengan merogoh kocek 1500 rupiah. Lanjut dengan angkot 2500 rupiah.
Turun dari angkot, aku naik ojek yang ternyata bukan ojek. Sampai di
kantor, si "tukang ojek dadakan tadi" tak mau dibayar dan hanya
mengatakan, "nggak usah mba, saya ikhlas." Finally, bersalaman dengan
mesin handkey jam 07.27. What a lucky monday.
#semoga اللَّه beri balasan berlipat ganda pada bapak yang menjelma
menjadi tukang ojek gratisan untukku pagi ini.
Azzahra
tahu bagaimana mulianya kedudukanmu.
Duhai Azzahra, betapa istimewanya dirimu menjadi wanita penghulu surga
, suri tauladan sepanjang masa.
Duhai Azzahra, betapa welas asihnya dirimu, kau bersihkan
kotoran-kotoran unta dari kepala Ayahandamu nan mulia, yang dilempar
oleh manusia-manusia durjana.
Duhai Azzahra, sungguh mulia gelarmu, "ummu abiaha", gadis yang
menjadi ibu bagi Ayahanda, sepeninggal At-Thohiroh, wanita agung yang
telah melahirkanmu.
Duhai Azzahra, betapa indah kisah cintamu dengan seorang pemuda yang
dibesarkan bersamamu dalam asuhan rasulullah. Betapa Ali cemburu
padamu saat kau berkata bahwa kau pernah jatuh cinta pada seorang pria
sebelum berumah tangga. Dan Ali pun tersenyum saat kau berkata
padanyalah kau jatuh cinta sebelum berkeluarga.
Duhai Azzahra, betapa mulianya dirimu, dinikahkan rasulullah pada
pemuda seorang pemuda idaman hanya dengan mahar seperangkat baju
perang.
Duhai Azzahra, betapa bersahajanya dirimu, Meski kau anak seorang
pemimpin tertinggi di dunia hidupmu sungguh sederhana. Saat kau
meminta seorang pelayan untuk meringankan kepayahan, Ayahandamu
menyanggahnya dan mengajarkan sepotong doa dan puja bagi Yang Maha
Kuasa dan kau menerima keputusannya dengan ikhlas dan gembira.
Duhai Azzahra, betapa qonaahnya jiwamu. Rumahmu sempit, dengan alas
tidur pelepah kurma nan kasar dan bantal ijuk nan keras. Namun sungguh
hatimu seluas samudera menerima ketentuanNya. Hatimu sungguh selembut
sutra dengan jiwa kedermawanan yang siap menyedekahkan apapun yang kau
miliki. Kalung, satu-satunya harta pemberian rasulullah kau berikan
pada seorang pengemis yang mengetuk pintu rumahmu. Dan dengan
skenarioNya, akhirnya kalung itu kembali ke tanganmu.
Duhai Azzahra, maafkan kami wanita masa kini yang menempuh liku
kehidupan yang lain darimu dengan keluar dari rumah-rumah kami
Duhai Azzahra, hanya sholawat dan salam yang mampu kami persembahkan bagimu
#Azzahra adalah Fathimah binti Rasulullah. Mohon koreksi jika ada yang keliru.
Angle
Dilihat oleh orang yang sama
Dari dua sisi yang berbeda
Akan tampak berbeda
Angle, sebuatan dalam dunia fotografi
seperti sebuah masalah
Bisa tampak berbeda
Jika kita melihatnya dari sisi yang lain
Sudut pandang dalam bahasa sehari-hari
Pastikan selalu memandang sebuah masalah dengan cara yang positif
Berbaik sangka pada sesama, terlebih pada Sang Pencipta
Agar kita senantiasa dikaruniai kemudahan dalam menyelesaikan persoalan
Jumat, 05 April 2013
Children, please forgive me..
Minggu, 06 Januari 2013
Blog tak terdeteksi oleh Alexa Traffic Rank
Baiklah, saya akan segera bangkit dari keterpurukan ini. Pasca membaca buku 7 Keajaiaban Rezeki karangan Ippho Santosa, saya harus berubah. Salah satunya adalah dengan kembali memposting tulisan ini, meski entah apa isinya, ngalor ngidul tak jelas juntrungannya.